Bulan Ramadan merupakan bulan sangat mulia yang ditunggu-tunggu
oleh setiap insan yang beriman. Ramadan merupakan bulan dimana firman Allah
diturunkan berupa Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia berkelakuan dimuka
bumi ini. Bulan Ramadan juga merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan dimana
setiap amal yang kita kerjakan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah. Ramadan
menjadi kesempatan kita untuk banyak meminta ampunan dan menengadahkan tangan
kita kepada Allah seraya berdoa meminta maghfirahnya. Dengan dibukanya
pintu-pintu surga memberikan semangat kepada kita untuk selalu memperbanyak
amal sholih, sebab hidup didunia ini sementara sedang diakhiratlah hidup kita
kekal adanya. Begitu murahnya kasih sayang Allah kepada hambanya yang mau
mengikuti atur-aturan yang telah ditetapkan, lantas alangkah kita akan
meninggalkannya?
Bulan Ramadan juga menjadi sarana kita untuk belajar, sudah
sepantasnya Ramadan kita jadikan sebagai madrasah bagi iman dan ketaqwaan kita
kepada Allah. Ramadan menjadi ladang ilmu penanaman benih-benih kebaikan,
kesabaran, ketaqwaan, dan tingkah laku pribadi seorang manusia. Menjadikan Ramadan
sebagai madrasah (tempat belajar)
merupakan sebuah urgensi yang harus
dilaksanakan sebab pada bulan ini manusia dituntut untuk menahan hawa nafsu
tidak hanya dari lapar dan haus melainkan dari berbagai macam cobaan, ujian,
dan godaan setan manusia yang nyata kita hadapi. Agar dapat memperoleh bekal
dan ilmu yang banyak sebagai madrasah, sesuatu yang harus dipersiapkan dengan
sebaik-baiknya adalah hati yang bersih dan lapang, Tanpa hal tersebut ilmu akan
sulit untuk masuk dan puasa yang dijalankan didapat tanpa keberkahan.
Menjadikan Ramadan sebagai madrasah
merupakan perjuangan penting bagi seorang hamba untuk mencapai keridhoan
ilahi rabi. Selayaknya madrasah yang baik, maka harus memiliki visi, misi,
tujuan, kurikulum, standar proses, pemebelajaran ekonomi, standar mutu, dan
hasil yang baik. Maka semua itu perlu perencanaan yang matang lagi akurat
sehingga berbuah hasil yang baik. Selagi masih berada diawal Ramadan masih ada
waktu bagi kita yang belum menentukan tujuan untuk segera menentukan goal yang akan didapat setelah lulus dari madrasah Ramadan.
Dalam menentukan kurikulum dan standar proses selama menjalani madrasah Ramadan
hal yang dapat dilaksanakan dan diambil sebagai pembelajaran dinataranya yakni
bertekad untuk menambah amalan-amalan wajib yang belum maksimal seperti sholat
lima waktu sempurna tanpa bolong-bolong dan sholat tepat pada waktunya sebagai
pelajaran kedisiplinan diri. Hal lain yang dapat direalisasikan dengan menambah
kegiatan-kegiatan sunnah yang bisa menjadi jalan mendapat keberkahan seperti
mengkhatamkan Al-Qur’an, memberikan makan kepada orang yang berpuasa, berbuat
baik kepada manusia lain, bershodaqoh sebanyak-banyaknya, melaksanakan sholat
sunnah setelah sholat Fardhu, sholat qiyamu lail, sholat dhuha, dan bebrbagai
macam amalan-amalan sunnah lainnya yang dapat melengkapi dan menyempurnakan
amalan yang bersifat wajib. Dengan pembelajaran-pembelajaran yang sebagaian
kecil sudah disebutkan tadi dapat menjadi acuan dalam menentukan kurikulum
madrasah Ramadan kita.
Tujuan dari adanya madrasah Ramadan ini tidak lain adalah lulus
memperoleh kemenangan dengan mendapat predikat taqwa. Namun, perlu digaris
bawahi bahwa predikat taqwa yang didapatkan harus dipertahankan karena madrasah
Ramadan yang dibentuk dan dibuat sedemikian rupa sehingga seseorang lulus dari
madrasah ini harus mampu mempertahankan dan meningkatkan predikat taqwanya
selama sebelas bulan ke depan sampai bertemu dengan Ramadan yang akan datang
sehingga apa yang telah ditanam selama berada dimadrasah Ramadan dapat dipanen
dan dimanfaatkan ketika lepas dari madrasah Ramadan. Selepas dari madrasah Ramadan ujian sesungguhnya baru
dimulai, bagaimana seorang hamba mampu mempertahankan kebaikan yang telah
dilaksanakan selama satu bulan untuk sebelas bulan lamanya. Tentu godaan dan
cobaan seseorang yang telah mendapat predikat taqwa tidak mudah namun bagi
seorang hamba yang dapat melaluinya akan menjadi sarana dan syafa’at untuk
mempertebal dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah. Harapan lain setelah lulus
dari madrasah Ramadan ini adalah
seseorang harus mampu mempertahankan dan lebih baik lagi jika dapat meningkatkan
amalan-amalan yang telah dilaksanakan dalam menjalani madrasah Ramadan.
Ramadan kali ini kita masih berada ditengah-tengah pandemi, tentu
kita tahu bersama bahwa anjuran pemerintah untuk melaksanakan kegiatan Ramadan
dirumah masing-masing. Berat tentunya Ramadan kali ini dilakukan tanpa adanya
keramaian dalam melaksanakannya tidak ada tarawih bersama, tiada tatap muka
langsung ceramah Ramadan, tiadanya anak-anak selepas sholat tarawih bergantian
membaca Al-Qur’an, dan kegiatan yang sangat disukai oleh kaum milenial yakni
buka puasa bersama dan sahur on the road. Namun bagaimanapun juga kita
harus tetap patuh terhadap aturan yang ada jangan sampai ego kita mengalahkan
kepentingan bersama umat manusia. Walaupun ditengah pandemi semangat
menghidupkan Ramadan kita jangan pernah untuk berhenti. Selagi Ramadan tiba,
sudah saatnya untuk kita melakukan doa semaksimal mungkin dan usaha sekuat
tenaga demi menghilangkan virus corona dimuka bumi sehingga kita bisa hidup
normal kembali.
Semoga Ramadan kali ini kita diberikan kekuatan dan kesabaran oleh
Allah dalam menghadapi cobaan dan ujian. Yakinlah selepas ini akan ada
keberkahan yang kita peroleh dan sebagai manusia kita harus mampu mengambil
hikmah dari setiap peristiwa yang terjadi. Pastikan Allah selalu bersama kita
maka Allah pun tidak akan pernah lupa dengan kita. Setiap manusia sudah pasti
mendapatkan rezeki oleh Allah, tinggal bagaimana manusia menggunkan rezeki yang
telah diberikan Allah tersebut dengan sebaik-baiknya. Semoga Ramadan kali ini
amalan kita tidak sia-sia, mendapat predikat taqwa, ampunan, serta
keberkahan dari Allah sehingga kita bisa
menjadi hamba yang selalu bersyukur atas ketetapan-Nya. Aamiin... (Mufti
Alhakiki)
Komentar
Posting Komentar