Pikiran merupakan pangkal dari perbuatan. Baik buruknya seseorang
memanglah relatif, namun menjadi baik untuk diri sendiri sangatlah penting
sebab ketika seseorang membawa kebaikan efek yang akan ditimbulkan adalah
kebahagiaan, ketentraman, dan rasa aman. Perilaku manusia utamanya dipengaruhi
oleh hati dan pikirannya. Hal ini sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang
bebunyi “Ingatlah bahwa di dalam jasad itu ada segumpal daging. Jika ia baik,
maka baik pula seluruh jasad. Jika ia rusak, maka rusak pula seluruh jasad.
Ketahuilah bahwa ia adalah hati.” (HR. Bukhari no. 52 dan Muslim no. 1599). Hal
ini menunjukkan kepada kita manusia akan pentingnya hati yang bersih lagi baik
sebab dengan hati yang bersih dan baik pikiran dan perbuatan manusia akan baik
pula. Maka perlu kita ketahui bersama kebanyakan penyakit fisik berwal pada pikiran
yang selalu buruk dan cenderung menyalahkan keadaan, maka sudah sepatutnya kita
sebagai manusia yang beriman kepada Allah untuk selalu berpikir positif.
Selalu berpikir positif kepada Allah juga sangat penting bagi diri
kita sebab semua perbuatan yang telah dilakukan manusia harus disandarkan
kepada Allah disertai pikiran yang baik. Hal ini lagi-lagi berkaitan dengan
hadis qudsi nabi Muhammad SAW yang berbunyi Dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, ia berkata bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah
Ta’ala berfirman: Aku sesuai persangkaan hamba-Ku. Aku bersamanya ketika ia
mengingat-Ku. Jika ia mengingat-Ku saat bersendirian, Aku akan mengingatnya
dalam diri-Ku. Jika ia mengingat-Ku di suatu kumpulan, Aku akan mengingatnya di
kumpulan yang lebih baik daripada pada itu.” (Muttafaqun ‘alaih) (HR.
Bukhari, no. 6970 dan Muslim, no. 2675). Dari hadis qudsi tersebut perlu kita
sadari bersama bahwa kemah dekatannya Allah kepada hambanya yang mau untuk
selalu mengingatnya, hal itulah yang menunjukkan bahwa Allah adalah dzat yang
paling mengasihi dan menyayangi seorang hamba yang selalu berpikir positif
terhadap-Nya. Maka bagi seorang manusia penting untuk selalu berpikir positif
kepada Allah karena dengan hal tersebut kebaikan, kesehatan, dan keselamatan
akan datang kepada manusia yang selalu berpikir positif kepada sang
penciptanya. Bagi seorang manusia cara berpikir positif yang dapat dilakukan
dalam keidupan sehari-hari dinataranya :
Lihat sisi baiknya, masalah apapun bisa datang kapan saja dalam
kehidupan. Ketika manusia dihadapkan pada sebuah permasalahan, fokuskan pikiran
pada hal-hal baik yang bisa dimabil dalam permasalahan tersebut sehingga setiap
masalah yang datang akan dikelola dengan tenang dan diubah menjadi sebuah
kekuatan positif sehingga masalah dapat terselesaikan dengan baik.
Biasakan
bersyukur, sering kali manusia membandingkan dirinya dengan orang lain atau
tetangganya yang hidupnya terlihat lebih bahagia, hal itulah yang membuat
timbulnya sifat buruk berupa hasad, iri, dan dengki. Hal itulah yang menjadi
penyakit hati manusia yang dapat berakibat penyakit fisik, oleh karenanya
biasakanlah untuk selalu bersyukur atas pemberian yang diberikan Allah, apa
yang kita miliki merupakan rezeki yang telah ditetapkan-Nya. Menjadi kaya bukan
berarti hidupnya selalu bahagia, begitupun manusia yang apa adanya bukan
berarti hidupnya selalu nestapa.
Beribicara positif terhadap pribadinya, sebuah
penelitian menunjukkan bahwa perubahan
kecil dalam cara berbicara pada diri sendiri dapat memengaruhi kemampuan untuk
mengatur perasaan, pikiran, dan perilaku saat berada dalam tekanan. Hindari perkataan
negatif yang menyalahkan diri sendiri, seperti “Saya mengacaukan semuanya.”
Akan tetapi, gantilah dengan kata “Saya akan mencoba memperbaikinya.”
Lebih
banyak tersenyum, tersenyum membuat jiwa lebih tenang sehingga muncul pikiran
positif. orang-orang yang tersenyum ketika melakukan tugas yang penuh tekanan
merasa lebih positif setelahnya daripada yang tak menunjukkan ekspresi apa pun,
maka cobalah untuk selalu tersenyum sehingga membuat hati, pikiran, dan jiwa
menjadi lebih tenang dan selalu positif.
Tertawa, yakinlah tertawa dapat
menurunkan stres, kecemasan, dan depresi. Hal ini juga dapat meningkatkan
suasana hati dan membuat beban terasa berkurang. Namun perlu disadari
tertawalah sewajar dan secukupnya saja karena terlalu banyak tertawa juga akan
menimbulkan efek yang tidak baik bagi jiwa manusia.
Berbuat baik, berbuat baik
dapat membuka pikiran dan menghilangkan prasangka buruk terhadap orang lain.
Tidak jarang seorang manusia hanya
melihat orang dari penampilannya saja dan langsung menaruh pikiran negatif dan
stigma buruk terhadapnya sedangkan ia belum mengetahui apa yang ada dalam
hatinya dan perbuatan baik tersembunyi yang dilakukannya. Berbuat baik akan
mengubah pikiran menjadi lebih positif sehingga sesama manusia akan saling
menghormati dan menghargai sehingga menimbulkan ketentraman dan kedamaian.
Istirahat,
istirahat sangat diperlukan oleh manusia untuk menenagkan dirinya. Melakukan
istirahat dapat menyegarkan pikiran, otak dapat berpikir secara jernih dan
positif serta menyingkirkan rasa cemas dan khawatir yang menghantui diri.
Hilangkan drama, ketika berada dalam kondisi yang tidak menguntungkan terkadang
manusia merasa dirinya adalah yang paling menyedihkan di dunia ini, sedangkan
kenyataannya tidak seburuk itu. Mendramatisir kehidupan justru akan membuat
hidup semakin terasa sangat menyedihkan dan pikiran menjadi kekaca. Maka, untuk
berpikir berpikir positif jauhkan diri dari pemikiran-pemikiran drama yang
membuat kalut dengan kedaan.
Berada disekitar orang-orang positif, berada di
sekitar orang-orang positif terbukti dapat meningkatkan harga diri dan peluang untuk
mencapai tujuan. Hal ini sejalan dengan yang Islam ajarkan, seperti Nabi
Muhammad telah sampaikan “Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk
ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak
wangi mungkin akan memberimu minyak wangi atau engkau bisa membeli minyak wangi
darinya, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau harum darinya.
Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu dan
kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR
Bukhari 5534 dan Muslim 2628).
Dan yang tidak kalah penting adalah membayangkan
masa depan yang baik, Penelitian menunjukkan bahwa membayangkan masa depan yang
baik, mengenai karir, hubungan, ataupun hal lain, dapat membuat lebih bahagia di
masa sekarang. Hal ini tentu bisa membantu manusia berpikir positif dan tak
mencemaskan apa yang akan terjadi di masa depan. Islam juga telah mengajarkan
kepada ummatnya dalam Alqur’an Surah Ar-Ra’d: 11 yang artinya “Bagi manusia ada
malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di
belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak
mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada
diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu
kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia.” Dari ayat tersebut dapat kita ambil hikmah bahwa
bagaimanapun kondisi manusia saat ini, jika ia mau untuk berubah maka perubahan
itu dimulai dari diri sendiri, maka Allah akan merubahnya. Inilah yang sering
dilupakan oleh manusia, banyak berharap kepada sesama manusia sedangkan ia lupa
terhadap dirinya Allah yang bisa merubah segalanya sebab Allahlah pemilik
seluruh yang ada dilangit dan dibumi ini.
Ketika manusia selalu berprasangka baik kepada Allah akan ada
banyak kemudahan dan manfaat yang diperoleh seperti Mendorong manusia untuk
selalu mendekatkan diri kepada Allah yang mempunyai kekuasaan dan kehendak
mutlak dan memiliki kebijaksanaan, keadilan serta kasih sayang kepada
makhluk-Nya. Dengan bersikap husnuzan akan mendatangkan ketenangan jiwa dan
ketenteraman dalam hidup sebab meyakinkan apapun yang terjadi adalah
semata-mata kehendak Allah SWT. Hubungan persahabatan dan persaudaraan antara
sesama muslim akan lebih baik karena kebiasaan berbaik sangka akan menghindari
keretakan hubungan.
Sebagai manusia yang beriman kepada Allah sudah sepantasnya kita untuk selalu mendekatkan diri kepada Allah dan selalu berpikir positif (husnudzon) kepada-Nya. Ditengah-tengah pandemi virus corona yang tengah kita rasakan, semua orang merasakan imbasnya terutama para pekerja harian dan para pengusaha yang pendapatannya menghilang atau berkurang secara drastis. Inilah saatnya manusia untuk tetap husnudzon kepada Allah. Pada masa sulit ini yakinlah Allah pasti akan tetap memberikan rezekinya kepada manusia yang mau untuk berjuang serta berusaha dengan gigih dan selalu berpikir positif kepada setiap ketentuan. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah dan selalu semangat dalam menjalani kehidupan di dunia ini. (Mufti Alhakiki)
Masyaallah 👏🏻👏🏻👏🏻
BalasHapus