Menyingkap Gangguan Jin Nasab Dengan Risalah Pelebur Jin Leluhur





Buku yang akan diulas kali ini sangat menarik karena berisi tentang dunia gaib, sebuah dunia yang berdampingan dengan dunia manusia dimana manusia tidak bisa melihatnya sedangkan bangsa gaib bisa melihat manusia. Buku ini secara umum mengulik tentang gangguan yang dilakukan oleh bangsa jin terhadap manusia serta bagaimana kita sebagai manusia menyikapinya dan memberikan kita-kiat untuk menjauhkan gangguan yang dilakukan oleh bangsa jin tersebut. Seperti yang telah kita ketahui bangsa jin dan manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang dalam Al-qur’an surat Al-HIjr: Ayat 26-27 disebutkan :


ÙˆَÙ„َـقَدْ Ø®َÙ„َÙ‚ْÙ†َا الْاِ Ù†ْسَا Ù†َ Ù…ِÙ†ْ صَÙ„ْصَا Ù„ٍ Ù…ِّÙ†ْ Ø­َÙ…َاٍ Ù…َّسْÙ†ُÙˆْÙ†ٍ ۚ(26)

  Ùˆَا Ù„ْجَـآ Ù†َّ Ø®َÙ„َÙ‚ْÙ†ٰÙ‡ُ Ù…ِÙ†ْ Ù‚َبْÙ„ُ Ù…ِÙ†ْ Ù†َّا رِ السَّÙ…ُÙˆْÙ…ِ (27)  

 

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk." (26) “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas." (27).


Buku berjudul Risalah Jin Pelebur ditulis oleh Muhammad Faizar Hidayatullah seorang da’i asal Banyumas merupakan tamatan Pondok Modern Darussalam Gontor 2010 dan Universitas Al-Azhar Cairo Mesir. Buku setebal 367 halaman telah dicetak pada Setpember dan Oktober 2019 yang diterbitkan oleh Penerbit Namela. Buku dibagi ke dalam enam bagian diantaranya : Bab I: alam jin dan mitos hantu di Nusantara, Bab II: serangan umum para setan, Bab III: Seputar Ilmu Supranatural, Bab IV: Melepas ikatan jin nasab, Bab V: pembentengan pasca ruqyah, Bab VI: penutup.


Pada Bab I, berbicara mengenai Asal usul pembentukan makhluk Allah bernama jin. Tujuan Allah menciptakan manusia dan jin  yang tidak lain yang telah disampaikan pada Alqur’an surat Az-Zariyat: ayat 56 yang memiliki arti “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku”. Maka sebagaimana kita ketahui bahwa hidup kita didunia ini harus fokus pada tujuan untuk beribadah kepada Allah secara maksimal tak terelak pula bangsa jin, dalam ayat tersebut jelas bahwa jin juga diseru oleh Allah untuk beribadah kepada-Nya. Buku ini pun menjelaskan mengenai pegelompokkan bangsa jin bahwa dalam bangsa jin ada kelompok muslim yang taat kepada Allah dan ada pula kelompok yang menendustakan Seruan Allah dan berada dalam kekafiran yang kita kenal sebagai setan.


Pada bagian awal buku ini juga dibahas mengenai kerjasama antara setan dan hewan, sesuatu yang jarang terungkap dan diketahui oleh bangsa manusia. Buku ini menjelaskan hubungan kerjasama setan dengan hewan berupa ular dan tikus. Serba serbi setan dan jin yang berkaitan dengan kehidupanya seperti rupa wajahnya, tempat tinggalnya, cara setan memakai sandal, serta menjelaskan tempat tidur setan dalam rumah manusia. Sosok mitologi nusantara juga turut dijelaskan secara cukup terperinci. Sosok-sosok mitos yang tumbuh berakar selama berabad-abad dijelaskan sebagai dinamika bangsa jin yang berusaha mengganggu manusia. Yang unik dijelaskan juga mengenai cerita pernikahan bangsa jin dengan manusia, fenomena pohon-pohon keramat, serta misteri mengenai penculikan jin terhadap anak kecil yang sering kita dapat teguran orang tua agar tidak boleh keluar rumah dikala sendekala (waktu terbenamnya matahari ketika maghrib). 


Bab II menjelaskan secara terperinci mengenai serangan atau gangguan setan kepada manusia bahwa setan memicu manusia untuk tidak sehat seperti memunculkan amarah berlebihan, sedih sangat mendalam, syahwat yang menggebu, takut amat sangat, serta bahagia yang tidak wajar (berlebihan). Terkadang kita merasakan hal yang telah disebutkan diatas sehingga sebagai manusia harus mampu memperhatikan dan segera sadar ketika tanda-tanda gangguan yang dilancarkan oleh setan telah berkecamuk dalam diri. Bagaimana sebenarnya kesurupan dapat terjadi serta pandangan mengenai manusia yang sengaja memasukkan jin ke dalam tubuhnya dibahas dalam buku ini.


Faktor-faktor jin mengganggu manusia menjadi sajian menarik dalam buku tebal ini. Perlu diperhatikan bahwa jin mengganggu manusia dapat disebabkan jin jatuh cinta kepada manusia, jin sengaja diperintah untuk memusuhi manusia melalui dukunnya, jin dendam kepada manusia karena bisa jadi telah merusak tempat tinggalnya dan membunuh temannya tanpa disadari oleh bangsa manusia, utamanya jin diundang dan dihadirkan oleh bangsa manusia itu sendiri melalui amalan bid’ah yang tidak sesuai dengan ajaran yang diperintahkan oleh Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW, jin yang sengaja iseng terhadap manusia, serta jin melakukan gangguan melalui ‘Ain (mata hasad). Maka manusia harus mampu mengatur dinamika gangguan jin yang menyerang tubuhnya dan selalu melindungi diri dari serangan yang dilancarkan setan.


Bab III berisi seputar ilmu supranatural yang memiliki dampak negatif bagi kehidupan manusia itu sendiri. Diantara ilmu supranatural yang umum diketahui dinataranya pesugihan, cekelan, santet, dan pusaka yang sejatinya dapat mencelakakan penganut ilmu itu sendiri. Jin qorin dan jin khodam merupakan pembahasan yang tak kalah menarik, pembahasan mengenai perbedaan kedua jin tersebut dan bagaimana peran kedua jin tersebut dalam kehidupan manusia. Hubungan benda yang disakralkan dengan jin seperti keris, jimat, dan benda-benda umum yang digunakan sebagai jalan kesyirikan harus dimusnahkan sebagai jalan kesembuhan untuk bertaubat dari perbatan musyrik yang telah dilakukan.


Bab IV menjadi inti dari buku ini yakni kepada manusia yang telah terjerumus dalam lubang syirik agar segera bertaubat menuju rahmat Allah sehingga gangguan jin kepada sanak saudara dan keturunannya yang sama sekali tidak mengetahui resiko yang akan terjadi tidak menjadi korban kejahatan sifat setan. Dalam bab ini dijelaskan juga mengenai solusi untuk meluruhkan gangguan jin nasab disertai ayat-ayat yang dapat dibaca dan dipahami sebagai jalan pelebur gangguan jin leluhur.


Pada Bab V dijelaskan kiat-kiat untuk membentengi diri pasca melaksanakan ruqyah akibat gangguan jin leluhur seperti mengokohkan benteng hati dengan membangun tauhid yang kuat, bertaubat, ruju’ kepada Alqur’an dan sunah nabi, dan memulai basmalah dalam setiap aktivitas. Perisai raga juga dilakukan dengan bernafas sesuai fitrah, memakan makanan yang halal dan toyyib, serta membiasakan diri untuk berolahraga. Tidak lupa pula orang tua, keluarga, dan sahabat sebagai faktor penguat benteng keimanan untuk tidak kembali pada jurang kemusyrikan.


Banyak manfaat dan ilmu baru yang didapat dalam buku yang membahas mengenai gangguan jin leluhur dalam hidup manusia. Diantara gangguan yang dilakukan oleh jin nasab tersebut adalah berupa kehidupan yang tidak tenang, sifat-sifat buruk yang berlebihan, hingga penyakit kronis yang bersarang dalam tubuh. Ustaz Faizar sebagai penulis mengingatkan dengan tegas kepada manusia bahwa kemampuan lihat gaib merupakan sebuah kelainan dan penyakit yang harus disembuhkan karena dapat mengakibatkan efek samping yang tidak diinginkan. Dalam buku ini juga menyadarkan manusia bahwa gangguan jin itu datang kepada manusia akibat manusia itu mendatangi dan meminta bantuan serta pertolongan kepada jin itu sendiri dengan memberi sesajen bahkan memenuhi permintaan jin dengan memberikan tumbal manusia dari kalangan keluarganya.


Secara tegas buku ini menyatakan bahwa hukum meminta tolong, memiliki khodam, dan berteman dengan bangsa jin merupakan sebuah kesalahan yang akan menggiring manusia pada kesyirikan besar. Pada buku ini dituliskan pula bahwa “Perkenalan manusia dengan jin tidak akan membawa manfaat untuknya, bahkan akan mendatangkan mudarat”. Pada intinya memiliki hubungan dengan jin akan membawa manusia pada kesesatan yang nyata. Segeralah bertaubat, semoga kita semua terlindungi dari gangguan dan serangan jin yang selalu gigih menggoda manusia. Banyak ilmu yang tedapat dalam buku ini, lebih banyak jika anda membacanya secara langsung. Semoga berniat membaca bukunya ya. (Mufti Alhakiki)

Komentar