Berjuang Bersama Masyarakat
Perjuangan dimulai ketika saya telah menyelesaikan amanah di
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah Madrasah Mu’allimin Muhammadiyah
Yogyakarta dan Sobat Perpus Mu’allimin. Berawal dari sebuah ajakan teman
inspiratif saya bernama Hidanul Achwan untuk berjuang bersama di organisasi
otonom Muhammadiyah yakni Pemuda Muhammadiyah. Ajakan tersebut tidak langsung
saya terima, pada saat itu saya harus berfikir secara mendalam terlebih dahulu
karena jujur pada saat itu saya belum pernah berhubungan dengan dunia luar
selain kawasan Mu’allimin saja. Jujur pada saat itu perasaan saya binggung dan
takut karena saya orangya minder dan agak malu-malu kala itu. Setelah pemikiran
yang cukup panjang dan bertanya apa saja kegiatannya akhirnya dengan Bismillah
saya menyanggupi ajakan teman saya.
Awal pertemuan kami berkumpul disebuah masjid di daerah Sindurejan,
disana saya masih merasa canggung dan agak malu-malu namun saya tetap disambut
dengan baik dan diajak untuk mengutarakan pendapat. Kesan awal yang saya
dapatkan yakni sifat terbuka dan saling menghormati harus dijunjung karena
dengan hal itulah kita dapat berjuang dan yang paling penting yaitu jangan
sepaneng tapi tetap serius, hal tersebut akan membawa kita pada pikiran
positif. Hari berganti pekan, pekan berganti bulan, bulan berganti tahun banyak
rapat dan event yang diselenggarakan secara tidak langsung membentuk karakter
diri dan mengasah skill berorganisasi saya. Dengan berjuang diorganisasi
membuat saya semakin faham segala macam dinamika yang terjadi diorganisasi dan mendapat
pelajaran yang tentunya berharga bagi saya sebagai pengembangan diri. Saya juga
sangat bersyukur dengan ikut organisasi Pemuda Muhammadiyah ini saya bisa
nimbrung di kegiatan Muktamar Pemuda Muhammadiyah tahun 2018 lalu hingga bisa
mengikuti Musyawarah Wilayah Pemuda Muhammadiyah DIY, Musyawarah Daerah Pemuda
Muhammadiyah Kota Yogyakarta sampai masuk dalam strukturnya, serta mengawal
berjalannya Musyawarah Cabang Pemuda Muhammadiyah Wirobrajan sebagai home
base saya. Tentunya dengan ikut Pemuda Muhammadiyah saya dapat teman baru,
pengalaman baru, serta rasa bangga yang luar biasa karena turut membantu
menghidupkan dakwah dimasyarakat.
Berjuang melalui Pemuda Muhammadiyah mengajarkan saya bagaimana
kita harus sabar dan legowo menerima segala kenyataan perjuangan, mengapa ?
karena harus kita sadari bersama berjuang diwilayah akar rumput baik itu
ditingkat cabang maupun ranting sangat membutuhkan energi dan semangat yang
besar sebab tanpa energi yang besar kita tidak dapat bergerak aktif dan
inovatif berdakwah dimasyarakat ada banyak tugas kita sebagai pemuda untuk
mengurusi (ngopeni) masyarakat, ada banyak persoalan masyarakat yang harus kita
selesaikan demi menjaga bangsa dan negara kita dari kemunduran adab. Tanpa
semangat yang besar kita akan sulit untuk menjalaninya dengan sepenuh hati
sebab sudah banyak contoh yang dapat kita rasakan diorganisasi non profit
manapun, semangat seluruh anggotanya terlihat semua ketika perebutan jabatan
dan pelantikan, namun setelah itu... mereka entah kabur kemana dan tidak mau
berjuang bersama seolah hanya menitipkan nama hingga menyisakan ketua dan
beberapa anggotanya saja. Inilah potret perjuangan organisasi yang bergerak
demi masyarakat, penuh kesabaran dan ketabahan hati dalam mengahdapinya. Letih
dan rasa ingin menyerah jelas kami rasakan namun harus kami pahami bahwa jangan
sampai dakwah di masyarakat terhenti, maka dari itu mental yang kuat dan
keistiqomahan selalu kami siapkan demi berjuang bersama masyarakat membangun
peradaban yang nantinya dapat menjadi teladan.
Pada akhirnya, guru kami ustaz Anton Ismunanto selalu mengingatkan
bahwa berjuang di cabang dan ranting merupakan ujung tombak sekaligus ujung tombok
karena jujur tidak mudah mengatur sesama anggota yang kadang semangat kadang
pula tidak dan tidak mudah pula mengatur masyarakat yang memiliki gayanya
masing-masing. Dengan semua itu perlu kecerdasan dalam mengelola organisasi ini
agar tidak terbengkalai dan tetap berjalan dengan kekuatan semaksimal mungkin.
Maka kembali kepada individu kita masing-masing masih maukah kita menjaga
Indonesia agar tidak mengalami kemunduran adab? Maka berjuang di lingkungan
masyarakat merupakan ladang yang tepat. Semangat, sabar, ikhlas, dan istiqomah
merupakan kunci utama dalam menlaksanakan amanah yang berat ini. Semoga
perjuangan kita ini menjadi amal ibadah yang mampu membawa kita ke Surga Allah
kelak. Aamiin... (Mufti Alhakiki)
Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Wirobrajan Periode 2018-2022 |
Ternyata ustadz kami ini, dulunya pemalu....
BalasHapus